Wakil Menhub Bantu Persiapan Cetak Biru Operasi Pelabuhan posted:2010-05-26/05:19:31, Written by Detik Finance
Jumat, 13/11/2009
13:08 WIB Ramdhania El Hida -
detikFinance
Jakarta - Wakil
Menteri Perhubungan Bambang Susantono turut bantu siapkan cetak biru pelabuhan
untuk bisa operasi setiap hari. Hal ini disampaikan Bambang di Kantor Menko
Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/11/2009).
Menurut Bambang,
untuk menyiapkan operasional pelabuhan setiap hari, pihak Departemen
Perhubungan sedang mengejar penyelesaian cetak biru dalam program 100 hari.
Oleh sebab itu, dirinya yang kini tergabung dalam jajaran Departemen
Perhubungan (Dephub), otomatis membantu programnya tersebut.
"Operasional
pelabuhan 7 hari seminggu, 30 hari sebulan akan dijalankan, salah satu contoh
kecil saja pembenahan cetak biru pelabuhan," jelas Bambang.
Bambang menjelaskan
cetak biru yang masih dalam proses penyelesaian tersebut berisi rincian tatanan
pelabuhan untuk siap dibuka 24 jam setiap hari.
"Belum
dipastikan, tapi pasti nanti ada tatanannya. Tatanan itu akan merefleksikan
tidak hanya pelabuhan, tapi antar modanya seperti apa, karena target-target
dari Menko Perekonomian juga akan berhimpit dari target-target Departemen
Perhubungan," jelas Bambang.
Mengenai antarmodanya
sendiri, menurut Bambang terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki, seperti
arus barang dan sistem kepabeanan. Mengenai investasi untuk program tersebut,
Bambang menyatakan masih dalam proses perhitungan dengan Bappenas dan
Departemen Keuangan.
Untuk perhubungan,
pemerintah sedang mengklasifikasi program mana yang menjadi pembiayaan
pemerintah dan swasta. "Jadi nanti kita kan menghitung dan tentunya tidak
hanya menghitung karena masyarakat juga ingin lihat secara cepat hasilnya apa.
Kita akan lihat step by step hasilnya seperti apa," ujarnya.
Untuk infrastruktur,
jelas Bambang, berdasarkan estimasi Bappenas dibutuhkan sebesar Rp 1.429
triliun untuk kebutuhan 5 tahun ke depan.
"Untuk semua
infrastruktur Rp 1429 triliun, itu perkiraan kasarnya sekitar sepertiga dari
pemerintah dan dua pertiganya kita carikan pola-polanya bagaimana swasta bisa
ikut serta," ujar Bambang.