"Tanjung Priok itu jantungnya industri dan ekonomi."
VIVAnews - Aksi karyawan PT Pelabuhan Indonesia II
(Pelindo), yang melakukan mogok di Pelabuhan Tanjung Priok kembali mendatangkan
kerugian bagi para pengusaha. Kondisi ini khususnya dialami oleh para pengusaha
logistik.
Sebab, aksi mogok yang berlangsung sejak 16-17
Januari pekan lalu memang berdampak pada stagnasi kegiatan pengangkutan barang
dan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok.
Ketua Komisi Tetap Logistik Bidang Regulasi dan SDM
Kamar Dagang dan Industri, Akbar Djohan, dalam keterangan tertulisnya, Senin 20
Januari 2014 mengungkapkan, kerugian sektor logistik bahkan diperkirakan
mencapai Rp100 miliar.
"Aksi mogok ini memicu gangguan layanan
terhadap arus barang yang keluar-masuk Pelabuhan Priok, karena terjadi antrean
yang sangat padat," katanya.
Per hari, menurut Akbar, pengusaha, baik produsen,
pengangkutan, dan lainnya, diperkirakan merugi hingga Rp50 miliar. Ketua
Asosiasi Logistik Indonesia, Zaldy Ilham Masita, mengatakan, aksi mogok serikat
pekerja kali kedua ini terjadi saat mendekati akhir pekan, saat hari sibuk
untuk kegiatan ekspor.
"Dampaknya cukup besar, sekarang antrean truk
di pelabuhan bertambah dua jam, yang dipicu aksi mogok. Antrean truk yang
panjang menyebabkan biaya hilang sekitar Rp8-10 miliar per hari," kata
dia.
Bukan hanya itu, pelaku usaha angkutan khusus
kontainer di Priok juga merugi hingga Rp18 miliar selama dua hari tersebut.
Ketua Umum Asosiasi Angkutan Khusus Pelabuhan
(Angsuspel), Gemilang Tarigan, mengatakan, krisis pelayanan di Tanjung Priok
setelah adanya ancaman mogok karyawan di Pelindo II, memang sangat dirasakan
para pengusaha penyedia jasa transportasi dan para pemilik barang.
"Priok itu jantungnya industri dan ekonomi.
Jika ada gejolak, dampaknya sangat besar," ujar Gemilang.
Dia mencontohkan, akibat mogok operasi truk hanya
bisa bekerja setengah hari. Jika bisa bekerja, dalam sehari dapat menghasilkan
Rp18 miliar, tetapi kini hanya Rp9 miliar.
"Beroperasi setengah hari itu sama artinya
dengan kami ikut mogok kerja. Padahal, kami baru terkena dampak. Oleh karena
itu, jangan dibiarkan krisis di Priok itu berlarut," katanya.
Gemilang yang anggotanya berjumlah 562 perusahaan
mengatakan, para pengusaha ikut mengeluh soal kondisi di kawasan Pelabuhan
Tanjung Priok. Selama dua hari mengalami kemacetan parah, operasional 18.000
truk kontainer dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok terganggu. (art)
Sumber:
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/474533-akibat-mogok-pekerja-pelabuhan--pengusaha-rugi-rp100-miliar