Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan
(Kemenhub) tengah menggenjot pembangunan double track untuk Kereta Api (KA) di
sepanjang pulau Jawa, baik yang lintas utara dan lintas selatan. Proyek
pembangunan double track ini diharapkan rampung pada 2017.
Menanggapi hal itu, Asosiasi Logistik Indonesia
(ALI) sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Kemenhub tersebut. Hal ini
dikarenakan adanya double track tersebut akan mampu menghemat biaya logistik di
Jawa mencapai 20% khususnya logistik melalui KA.
"Kalau double track itu bisa jadi, itu akan
lebih murah 20% dari angkutan darat, kalau bongkar muat di stasiun itu juga
bagus lho ya," kata Zaldy Masita, Presiden Asosiasi Logistik Indonesia
(ALI) di Jakarta, Selasa (18/3/2014).
Zaldy juga mengusulkan untuk menambah jumlah Kereta
Api khusus untuk logistik kepada pemerintah. Hal itu mengingat saat ini
jumlahnya hanya sekitar 1% dari total jumlah KA yang ada.
Menurut Zaldy, layanan logistik melalui KA adalah
salah satu transportasi yang paling efektif dan cocok untuk diterapkan di pulau
Jawa yang notabene menjadi pulau terpadat di Indonesia.
"Lewat darat ini sudah mahal biayanya,
infrastruktur yang cocok buat Jawa ya di Kereta Api, kami harapkan double track
itu menjadi solusi," ujar Zaldy.
Sementara untuk wilayah Sumatra, Zaldy juga
mengkritisi program pembangunan infrastruktur berupa jalan tol lintas Sumatra
yang menghubungkan Aceh hingga ke Lampung.
"Sumatera itu yang dikembangkan adalah jalan
yang menghubungkan pantai barat dan panati timur, antara Pelabuhan Padang,
Teluk Bayur dengan Pelabuhan Dumai, Riau, kalau itu sambung itu akan menurunkan
biaya logistik," ujar Zaldy.
Tidak hanya itu, untuk mendukung murahnya biaya
logsitik pemerintah juga terus melakukan revitalisasi terhadap pelabuhan-pelabuhan
di Indonesia mengingat sebagian besar merupakan peninggalan Belanda.
Sumber:
http://bisnis.liputan6.com/read/2024661/jalur-ganda-selesai-biaya-logistik-turun-20