REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Logistik
Indonesia (ALI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan presiden yang mengerti
logistik. Pasalnya, biaya logistik saat ini masih mahal. Presiden ALI, Zaldy
Masita mengatakan, logistik adalah sesuatu yang kritis karena jika tidak segera
dibenahi, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan mencapai lima persen.
"Ekonomi kita sudah boros. Banyak yang
terbuang. Ini bisaa jadi bencana nasional kalau tak segera dibenahi," ujar
Zaldy, Selasa (18/3).
ALI meminta agar presiden mendatang merupakan sosok
yang mengerti logistik. Menurut dia, sangat jarang partai yang memasukan
logistik sebagai program. Begitu pula banyak calon presiden yang tidak mengerti
logistik.
Ia juga mengatakan, beberapa pembangunan
infrastruktur yang dilakukan pemerintah saat ini malah membuat biaya logistik
meningkat. Sebagai contoh, pembangunan New Tanjung Priok Port. Ia menjelaskan,
Pelabuhan Tanjung Priok saat ini berkapasitas 6-7 juta TEUS. Dengan kondisi
tersebut, truk yang mengangkut barang membutuhkan waktu berjam-jam di dekat
pelabuhan karena kemacetan. "Kalau pelabuhan baru jadi, kapasitasnya dua
kali lipat. Bayangkan macetnya akan seperti apa," ujarnya.
Faktor kedua yang menjadikan ongkos logistik
meningkat jika pelabuhan baru selesai adalah letaknya yang berlokasi di
Jakarta. Ia mengatakan, UMR Jakarta tinggi. Oleh karena itu, perusahaan
logistik harus merogoh kocek lebih dalam.
Sumber:
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/14/03/18/n2mvnp-indonesia-butuh-presiden-yang-mengerti-logistik