Our Past Event Detail

21 Jul 2011

Seminar Logistik Nasional

20 Jul 2011

ALI

Aula Timur ITB, Bandung

 

Bekerjasama dengan Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian dan Institut Teknologi Bandung, Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) menyelenggarakan seminar nasional dengan tema "Peranan Sistem Logistik Nasional Dalam Mendukung lmplementasi Masterplan Percepatan, Perluasan dan Pengembangan Ekonomi Indonesia 2011-2025 (MP3EI) di Era Ekonomi Bebas". Seminar ini dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2011, bertempat di Aula Timur ITB, Jl Ganesha Bandung.

Menurut Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Koordinasi Industri dan Perdagangan, Edy Putra Irawadi, pada dasarnya penyelenggaraan seminar ini dilatar-belakangi oleh kesamaan pandangan dan pemikiran ketiga pihak - Kemenko Perekonomian, ALI dan ITB, untuk memainkan peran lebih aktif dalam mensosialisasikan serta meningkatkan awareness masyarakat logistik nasional dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul sebagai konsekuensi dari era ekonomi bebas yang semakin terbuka. Sosialisasi melalui seminar ini juga sekaligus dimaksudkan untuk menampung dan merumuskan berbagai masukan implementatif atas beberapa kebijakan pemerintah yang secara langsung terkait dengan pengembangan sektor logistik nasional.

Sebagaimana diketahui bersama, baru-baru ini pemerintah meluncurkan kebijakan tentang Masterplan Percepatan, Perluasan dan Pengembangan Ekonomi Indonesia 2011-2025 (MP3EI) secara resmi oleh Presiden SBY tanggal 27 Mei 2011 yang lalu, yang merefleksikan rencana strategis pemerintah untuk meningkatkan percepatan pembangunan ekonomi nasional. Salah satu dari substansi MP3EI adalah pentingnya membangun koridor ekonomi dan konektivitas nasional, yang sangat erat kaitannya dengan Sistem Logistik Nasional. Oleh karena itulah, topik seminar ini terkait dengan kedua isu sentral ini, yaitu MP3EI dan Sistem Logistik Nasional. Seminar ini juga dimaksudkan untuk mencari masukan dalam mereview Cetak Biru Sistem Logistik Nasional.

Penyelenggaraan seminar ini sekaligus juga menjadi momentum penetapan pengurus baru ALI Cabang Bandung, yang dipimpin oleh Sdr. Ir. Yusmar Anggadinata, MBA dari Centre for Logistics and Supply Chain Studies, ITB Bandung. Pemilihan Sdr. Angga sebagai pemimpin ALI Cabang Bandung merupakan bagian dari apresiasi ALI kepada Centre for Logistics and Supply Chain Studies, ITB Bandung, yang sudah cukup lama menjalin kerjasama dengan ALI. Diharapkan dengan pembentukan ALI Cabang Bandung, kiprah ALI semakin intensif untuk turut serta dalam mengembangkan sektor logistik nasional, khususnya di Jawa Barat dan Bandung.

Zaldy Ilham Masita, Ketua Umum ALI menambahkan bahwa kinerja dan masa depan sektor logistik Indonesia telah turut menjadi salah satu faktor penentu bagi pembangunan daya saing bangsa ini. Berbagai indek pengukuran kinerja logistik di tingkat global - misalnya Logistics Performance Index yang dilansir oleh World Bank, telah menunjukkan data yang memprihatinkan kita, dimana kinerja sektor logistik kita masih jauh di bawah kebanyakan negara-negara lain, termasuk di tingkat ASEAN sekalipun. Sehubungan dengan hal itu, segala bentuk pemasyarakatan dan sosialisasi tentang pentingnya pengembangan sektor logistik nasional, akan menjadi sebuah langkah strategis yang penting, dan memerlukan dukungan semua pihak.

ALI membuka diri untuk berkerjasama dengan pihak manapun untuk bahu membahu mengembangkan pemikiran bagi peningkatan kinerja sektor logistik nasional, khususnya dalam mengendalikan dan menekan biaya logistik dan distribusi yang dinilai banyak kalangan sebagai yang tertinggi di ASEAN.

Sementara itu, Prof Dr. Ir. Senator Nur Bahagia, dari Centre for Logistics and Supply Chain Studies, ITB Bandung, sangat menyambut positif kegiatan seminar ini. Seminar ini dipandang sebagai salah satu upaya untuk membangun dan meningkatkan kesiapan insan-insan logistik nasional (SDM) yang selama ini menjadi konsern ITB sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. ITB sendiri baru-baru ini sudah membuka Program Studi Master/S2 di bidang Logistik Terapan, disamping program studi Magister Logistik juga berorientasi keilmuan yang membuktikan komitmen dan kesungguh-sungguhan perguruan tinggi dalam mendorong peningkatan kapabilitas SDM logistik nasional.

Kesimpulan yang diperoleh pada akhir Seminar, seperti yang disampaikan oleh Bapak Erwin Raza, SE, MM - Kabid Distribusi dan Logistik, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia sebagai berikut:  

1.  Antara MP3EI dengan Sistim Logistik Nasional memiliki keterkaitan yang sangat erat.  MP3EI terdiri atas konsep Koridor Ekonomi, Konektivitas dan Penguatan SDM/ICT.  MP3EI memaparkan rencana strategis pemerintah dalam percepatan dan perluasan pembangunan berbagai infrastruktur perekonomian antara lain pembangunan pelabuhan laut internasional (Int'l Hub Ports), perpanjangan jalan kereta api, perbaikan bandara, pembangunan jalan dan jembatan.  Aspek-aspek ini secara langsung sangat berkorelasi dengan sektor logistik nasional yang bertujuan untuk menjamin pergerakan komoditas nasional agar dapat berjalan dengan lancar dan efisien yang tujuan akhirnya adalah adanya dampak atas penurunan biaya.  Logistik merupakan roh dari MP3EI dan harus menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan MP3EI.

 

2.  Pembenahan Sistem Logistik tidak hanya urusan pemerintah dan pelaku usaha di sektor logistik tetapi harus dilakukan bersama-sama (gotong royong) seluruh elemen masyarakat.

 

3.  Dalam rangka alignment dengan MP3EI sedang dilakukan review Cetak Biru Sislognas yang melibatkan para akademisi, para ahli dan praktisi di bidang Logistik dan SCM.  Oleh karena itu seminar ini dimaksudkan untuk:

a.    meningkatkan awareness serta memperluas ownership (kepemilikan) bahwa pembenahan sistim logistik nasional tidak hanya urusan pemerintah dan pelaku usaha tetapi seluruh elemen masyarakat;

b.    menampung dan merumuskan berbagai masukan implementatif atas beberapa kebijakan pemerintah yang secara langsung terkait dengan pengembangan sistim logistik.

 

4.  Kementerian BUMN telah mencoba mengadopsi rencana aksi MP3EI yang dalam pengembangan BUMN, khususnya dalam pengembangan dan pembangunan infrastruktur dan logistik.

 

5.    Perlu dilakukan pergeseran paradigma:

§   dalam membangun sistim logistik nasional dilakukan (1) pendekatan parsial menjadi terpadu, (2) pendekatan aku, kamu menjadi kita, (3) transaksional menjadi collaborative, (4) win-loss menjadi win-win, (5) oirentasi produk menjadi orientasi pasar, (6) birokratis menjadi professional, (7) kebijakan sentralisasi menjadi desentralisasi;

§   untuk menjawab beberapa fenomena penting dalam sistim perekonomian, perdagangan dan distribusi nasional, misalnya mengapa Indonesia yang merupakan negara maritim tetapi hampir 90% barang-barangnya didistribusikan melalui land transportation.  Konsep landway transportation secara berangsur dapat kita ke maritime-based transportation yang sesungguhnya menjadi karakter bangsa kita sehingga tentunya akan berimplikasi pada pembangunan berbagai infrastruktur dan sistim transportasi nasional kita.  Hal ini akan sangat mendukung kelancaran arus barang dalam negeri sekaligus menjadi basis dalam strategi berdagang nasional;

§   Indonesia menjadi magnet di kawasan Asia Tenggara dengan penduduk yang besar dan kaya sumber daya alam.  Hal ini merupakan tantangan dan sekaligust peluang bagi penyedia jasa logistik Indonesia.  Tantangan antara lainnya adaalh makin banyak perusahaan asing jasa logistik masuk ke Indonesia, tidak ada middle man dengan dukungan ICT, makin menggejala kegiatan di multination corporation, regional sourcing dan supply chain services. 

§   peluang yang ada untuk kita adalah LSP (Logistics Service Provider) Indonesia dapat ekspansi ke negara ASEAN lainnya.  Oleh karena itu LSP Indonesia harus melakukan perubahan paradigma menjadi low-cost and high-service.  Memperluas network, melakukan merger dan peningkatan kompetensi SDM.  Dalam meningkatkan profesionalisme SDM logistik, perlu dilakukan sinergi dan kolaborasi PAPA (Pemerintah-Akademisi-Pengusaha-Asosiasi).  Juga diperlukan adanya standar kualifikasi dan sertifikasi SDM logistik dengan melibatkan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).

 

6.  Diperlukan adanya kelembagaan yang sangat kuat sebagai leader, tidak cukup hanya sebagai koordinator dalam mengendalikan implementasi sistim logistik nasional sebagaimana yang dilakukan di negara-negara lain seperti Thailand yang mempunyai Dewan Logistik Nasional yang langsung dibawah PM Thailand.

 

7.  Indonesia harus berani menetapkan international hub port di frontland (di luar pulau Jawa), sehingga barang-barang impor dari luar negeri tidak langsung masuk ke pusat, yaitu pulau Jawa sebagai jantung Indonesia.  Perlu dikembangkan konsep frontland dan hinterland untuk mengatur pergerakan produk impor dan ekspor.

 

8.  Diperlukan kesepakatan dan komitmen nasional untuk menetapkan kriteria komoditas strategies, komoditas utama dan unggulan ekspor yang saat ini masih berbeda-beda antar sektor.

Keynote Speech

Edy Putra Irawady, Deputi IV Bidang Koordinasi Industri dan Perdagangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI

 

"Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025"

Dr.Ir.Abdul Kamarzuki, MPM, Asisten Deputi Urusan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

 

"Sistem Logistik Nasional"

Prof. Dr. Ir. Senator Nur Bahagia, Centre for Logistics and Supply Chain Studies, ITB

 

"Membangun Distribusi Komoditas Strategis yang Efektif dan Efisien"

Ir. Subagyo, MM, Staf Ahli Bidang Pemberdayaan Usaha Dagang Mikro Kecil dan Menengah dan Promosi Ekspor Kementerian Perdagangan

 

"Paradigma Logistik dalam Koridor Ekonomi"

Yusmar Anggadinata, Centre for Logistics and Supply Chain Studies, ITB

 

"Kesiapan Jasa Logistik menyambut Integrasi ASEAN"

Zaldy Ilham Masita, ST, MBA, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia

 

"Kesiapan SDM Indonesia dalam Pelaksanaan Integrasi Logistik ASEAN"

Ir. Hoetomo Lembito,MBA Asosiasi Logistik Indonesia

 

"Peran Strategis BUMN dalam Mendukung Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi dan Kaitannya dengan Sektor Logistik"

Sumaryanto Widatin, Deputi Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik, Kementerian BUMN

 

Moderator:

DR. Nofrisel, SE, MM -Asosiasi Logistik Indonesia/Wahyu Tunggono, MBA, Bank Dunia

1. PT. Bhanda Gara Reksa
2. Telkom Indonesia
3. Cikarang Dry Port
4. Sumosor IT
5. MSA Kargo


225 participants

Very Good


Back to List

Copyright © 2015 Asosiasi Logistik Indonesia. All Rights Reserved