Trio Hamdani, Detik.com, Selasa 14 April 2020
Jakarta - Jakarta memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak Jumat, 10 April 2020. PSBB diterapkan dalam rangka menangani pandemi virus Corona (COVID-19). Tapi rupanya kondisi tersebut agak membuat arus pengiriman barang dari penyedia jasa logistik terkendala.
Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita menjelaskan kendala yang dialami pelaku usaha di bidang logistik karena banyak akses jalan di perumahan yang ditutup.
"Kendala yang ada lebih banyak karena penutupan wilayah secara lokal seperti perumahan atau RT/RW," kata dia saat dihubungi detikcom, Senin (13/4/2020).
Pada kondisi tersebut, kurir-kurir barang harus menunggu lama sampai pelanggan menjemput paket kiriman yang dipesan. Itu membuat proses pengiriman barang ke tempat lain menjadi lebih lama. Tapi untungnya saat PSBB jalanan lancar.
"Yang membuat proses pengantaran barang jadi lebih lama karena (kurir) tidak boleh masuk dan penerima barang yang harus keluar. Untung nggak ada macet," sebutnya.
Tapi secara umum dia memastikan kegiatan logistik tetap berjalan lancar untuk ukuran wilayah yang sedang dihadapi pandemi COVID-19.
"Setelah PSBB berjalan sejak Jumat minggu lalu, sejauh ini distribusi logistik masih lancar," tambahnya.
Lalu apa saran buat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memberlakukan kebijakan tersebut?
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak Jumat, 10 April dan berlangsung selama 14 hari. Ada pekerjaan rumah (PR) buat Anies agar kebijakan tersebut tidak mengganggu kelancaran arus pengiriman barang oleh penyedia jasa logistik.
Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita menjelaskan, pada dasarnya Pemprov DKI telah memastikan kelancaran kegiatan logistik di Jakarta selama masa PSBB. Namun implementasinya tidak sampai ke lingkup terkecil RT/RW.
"Seharusnya begitu sesuai dengan PSBB, angkutan logistik tidak boleh dihambat. (Kebijakan itu) tidak sampai ke level RT/RW," kata dia saat dihubungi detikcom, Senin (13/4/2020).
Dia menyarankan agar Pemprov DKI menugaskan para petugas di kelurahan untuk memantau pelaksanaan PSBB, agar ketahuan apakah kebijakan itu sudah berjalan sebagaimana mestinya.
"Seharusnya Pemda lebih mengaktifkan petugas-petugas di kelurahan untuk monitor di setiap RT/RW (mengenai) pelaksanaan PSBB," jelasnya.
Kalau pun warga khawatir dengan penyebaran virus Corona (COVID-19), pembatasan sosial bisa diterapkan tanpa menghambat kegiatan pengiriman barang.
"Solusinya adalah penggunaan teknologi smart locker yang sudah ada di beberapa apartment untuk diimplementasikan di perumahan-perumahan. Dengan smart locker tidak ada kontak antara kurir dengan penerima, dan kurir juga tidak menunggu lama untuk penerima keluar mengambil barang," tambahnya.
Sumber:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4975853/dear-pak-anies-ini-tips-supaya-psbb-tak-hambat-jasa-logistik/1